Abstrak | Malaria merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil (Depkes, 2008). Di dunia hampir 1 juta orang meninggal setiap tahunya(Arsin 2012). Penyakit malaria ditularkan melalui gigitan vektor nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi oleh Plasmodium sp. Identifikasi Plasmodium di dalam darah dilakukan dengan pengamatan visual dibawah mikroskop. beberapa penelitian mengembangkan identifikasi plasmodium dengan menggunakan metode berbasis computer aided diagnosis (CAD) dan pengolahan citra digital. Ekstraksi sel yang terinfeksi biasanya menggunakan pendekatan citra greyscale. Dalam beberapa penelitian pendekatan dengan mengguanak kanal citra greyscale mengalami bebrapa kesalahan. Seperti halnya kesalahan dalam menentukan sel parasit dan sel darah merah, dalam beberapa kasus hal ini berdampak pada sampel darah yang terinfeksi parasit malaria memiliki hasil negatif. Kesalaha diagnosa disebabkan oleh sel leokosit memiliki rona yang sama dengan sel parasit. Dalam penelitian ini membandingkan setiap kanal pada ruang warna pigmen dan ruang warna intensitas sehingga nantinya akan diperoleh kanal warna yang optimal dalam proses pemunculan fitur parasit plasmodium. penelitian ini menggunakan sampel citra citra sediaan darah tipis (thin blood films) yang terinfeksi parasit malaria jenis Plasmodium vivax. Data citra berjumlah 73 citra, terbagi atas 29 fase troposoit, 10 fase skizon, dan 34 fase gametosit. Citra ini diperoleh dari Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada. Prosedur pengolahan citra yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas
kontras serta penapisan derau citra. |